Libur panjang

Gara-gara 17 Agustus libur, akhirnya tgl 18 juga libur. Sebetulnya sih kantor ngga libur, tapi dipotong cuti aja. Seneng juga dari hari Kamis sampai Senin libur. Banyak teman-teman mudik ke kampung halamannya. Ada juga yang berlibur ke Bali dan banyak juga yang ke Singapore. O iya, tgl 17 Agustus setelah jemput Dita di sekolah aku ke Hotel Mulia. Mau kopdar sama teman MP yang Ini. Kebetulan Nining sudah 5 hari di Jakarta untuk ikut conference Geoscience. Ngobrol sama Nining ngga bisa lama-lama karena aku mau berangkat ke Bandung siang itu juga. Sempet foto-fotoan (hiy..kaya orang Jepang, senang berfoto ria). Tgl 18 Agustus aku & suami hadir di pertemuan orang tua Mahasiswa Baru di ITB. Acaranya dari jam 8 pagi sampai jam 16:00. Udah ngebayang capeknya! Dulu sih jadi mahasiswa baru di ITB mana ada orang tua ikut rapat segala. Rupanya ada alasan kenapa pak Rektor bikin acara tersebut. Karena akhir-akhir ini banyak mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB/tk 1) di Drop Out gara-gara IPnya dibawah 1. Setelah diamati, kebanyakan mahasiswa yang di DO itu karena kebanyakan main games di komputer. Jaman aku kuliah mana ada games dikomputer, lha waktu bikin skripsi aja pake mesin tik manual. Tapi ada hikmahnya ngetik skripsi pake mesin tik manual, soalnya aku jadi pinter ngetik 10 jari. Gak pernah les ngetik lho, cuma ngikuti buku manual belajar mengetik 10 jari ee..lama-lama ya bisa aja ngetik 10 jari.

Di acara pertemuan ortu tsb aku kaget waktu cari tempat duduk dan ada yang manggil namaku. Weleh..ternyata temanku waktu SMA. Aku sih ingat wajah dia, tapi ampun ngingat namanya aja susah banget. Error nih otakku. Maklum waktu SMA aku jadi preman jadi banyak yang tahu aku ha ha...Ngga ding, waktu SMA aku aktif di OSIS, jadi aja dari kelas 1 sampai kelas 3 tau Esti dong (wuih..gayanya kaya seleb saja). Pak Djoko Santoso yang rektor ITB sekarang ini dengan tegas menyatakan tidak ada OS atau semacamnya (Orientasi Mahasiswa). Aku terkejut juga, koq tumben ngga ada OS buat mahasiswa baru? Ternyata tahun kemarin ada mahasiswa yang paru-parunya pecah. Belum lagi ada beberapa orang meninggal pada tahun sebelumnya. Sebetulnya Rektor sudah memanggil semua ketua Himpunan di lingk ITB untuk membicarakan konsep OS sekarang, tapi tidak ada satupun dari wakil himpunan yang datang. Ya mana mau Rektor setuju diadakan OS kalo konsepnya OS di tiap himpunan/jurusan saja tidak disampaikan. Nanti kalo ada korban jiwa/cacat seumur hidup siapa yang bertanggung jawab. Kenyataan selama ini kalo sudah ada korban, semua panitia OS lepas tangan. Apalagi kontrol terhadap tindakan panitia OS juga sulit. Itulah yang membuat Rektor mengeluarkan Surat Keputusan bahwa OS dilarang dan tidak ada lagi kegiatan semacam itu. Apabila mahasiswa baru ada yang mengikuti kegiatan OS, maka akan dikenakan sanksi DO kepada mahasiswa baru tersebut. Juga kepada panitia OSnya akan dikenakan sanksi/DO. Rektor memberi kesempatan untuk mahasiswa baru libur pada tgl 20 & 21 untuk mencari kost dan mempersiapkan kuliah yang dimulai tgl 22 Agustus. Karena SK Rektor ini dibagikan (bukan diumumkan), aku & suami mengingatkan ke anak, kalo mau ikut OS mendingan sekarang pulang ke Jakarta alias mengundurkan diri dari ITB daripada kena DO. Kalo ada senior yang mengancam, harus lapor ke orang tua. Karena itulah yang diminta oleh Rektor & guru besar ITB. Aku setuju, untuk apa diadakan OS kalo sadisme gitu. Itu warisan feodal, penindasan yang kuat ke yang lemah. Kalo betul mau ada Orientasi Mahasiswa Baru harus punya konsep baru yang mengutamakan kreativitas, intelektual, kebersamaan.Pokoknya totalitas harus berubah. Mungkin semacam ikut ESQ gitu

Tgl 21 Pandi datang ke acara open house masing-masing di unit kegiatan di ITB. Sementara aku & suami ke rumah teman yang dulu satu rumah dengan suamiku di Tengku Angkasa. Nah teman kita ini punya kakak ipar dan ternyata kakak iparnya ini adalah Mbak Esther. Kebetulan mbak Esther sedang berada di Indonesia. Lagi asyik ngobrol ngalor ngidul, Pandi telpon katanya dia udah balik ketempat kost. Ya wis, kita pulang ke tempat kostnya (sstt..aku & suami tidur ditempat kostnya), beres-beres dan Pandi + 2 temannya ikutan pulang karena ada beberapa barang yang harus diambil. Kabar terakhir sih masih ada OS diam-diam dengan peserta 10an mahasiswa baru dan ketua Mahasiswa sudah kena skors. . Urusan nyawa booo, coba kalo anak kita meninggal gara-gara OS dengan sadisme. Duh..jangan sampai deh terjadi di keluargaku maupun keluarga teman-teman yang anaknya nanti mahasiswa.