Kerumah Ummi

Pulang dari kantor aku sempatkan belanja dulu di Pasar Tebet Barat beli bahan buat kue kering. Mumpung belum puasa, harga kan belum pada naik tuh. Persediaan bahan kering seperti terigu,gula kastor,mentega dibeli dulu deh. Rencananya pengen nyicil bikin kuker.
Dari pasar Tebet terus jemput Dita didekat sekolahnya. Langsung darisana aku menuju kerumah Ummi (ibu alm. Inong) untuk menyerahkan foto-foto almarhum sebelum dimakamkan. Pada saat melayat minggu lalu kok ya aku bawa kamera kekantor, padahal sebelumnya mana pernah kamera tersebut rajin berada ditasku. Beberapa foto diambil Efi teman yang sama-sama melayat. Asal jepret karena banyak orang yang ingin melihat wajah alm. Inong terakhir kalinya. Hasilnya ya ada yang jelas, ada yang kabur. Sebagian udah nongol di postingan sebelumnya.
Begitu dirumah Ummi, sudah terlihat beberapa tamu yang datang untuk tahlilan 7 hari. Doa tahlil dimulai setelah sholat Isya. Langsung aku berikan foto-foto tersebut kepada Ummi. Ummi langsung mengusap wajah Inong di foto tersebut dan menangis lagi. Lalu diciumi foto tersebut. Duh..aku jadi ikut terharu.
Sementara Zidan bermain dengan saudaranya. Dia senyum-senyum melihat aku. Nggemesin banget deh. Akhirnya aku suruh dia mendekat terus dia kasih aku cium dipipi. Sayang ngga ada yang fotoin he he... Wajahnya terlihat ceria, berbeda dengan wajah Syifa yang saat itu sedang minum dari dotnya. Ayahnya menemani Syifa yang lagi asyik ngedot. Menurutku sih Syifa agak kurus. Rencananya Ummi, Zidan dan Syifa serta ayahnya akan kembali ke Singapura hari Senin tgl 11 Sep. Setelah itu belum tahu rencana selanjutnya apakah Harris suami alm. Inong akan pindah bekerja di Jakarta atau tidak. Kata Ummi belum dipikirkan. Iyalah, pasti pikirannya masih semrawut. Bisa ngebayangin keadaan Harris sekarang ini. Ummi cerita kalo sebelum Inong meninggal, tumben-tumbennya dia telpon lama dengan Neng (Indah) dan ngomongin soal resep kue/masakan andalan dia. Setelah Inong meninggal baru Ummi menyadari kalo Neng seperti diberi amanat untuk meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh Inong. Mudah-mudahan Neng bisa meneruskan ya? Lalu Neng juga diminta memberikan baju-baju Inong yang ada di Jakarta. Merinding deh aku denger ceritanya. Alm. Inong juga sempat mengucapkan Allahu Akbar sebelum jatuh koma.
Ini ada foto Zidan kemarin, kalo Syifa lagi ngambek ngga mau difoto.