H2C babak pertama

Eit jangan salah H2C itu bukan nama kimia, tapi Harap Harap Cemas. Iya hampir sebulan ini aku kena demam H2C gara-gara anakku ikut ujian masuk ITB. Dan..akhirnya...ada hasil yang sudah diumumkan lewat internet. Anakku diterima di ITB jurusan Teknik Industri. Jurusan ini merupakan pilihan pertamanya, jadi dia senang banget (aku juga ikut senang dong..). Terima kasih buat teman-teman yang sudah mampir di blog ini dan ikut mendoakan Pandi diterima di ITB. Aku selama ini selalu mendoakan supaya anakku diberi kemudahan pada waktu belajar sehingga berhasil masuk di ITB. Ini baru langkah awal karena ada langkah berikutnya yang ngga kalah seram. Ujian Akhir Nasional nanti pertengahan bulan Mei. Kalo UAN ngga lolos ya ITBnya hangus. Semoga anakku selalu dalam lindunganNya dan sehat selalu sehingga berhasil dengan baik untuk menjalani UAN nanti. Sampai hari ini Pandi belajar untuk mempersiapkan UAN.

Menurut anakku ada temannya yang menulis sumbangan dana pembangunan akademik 100 juta juga ngga diterima, jadi kalaupun SDPA tinggi tapi nilainya jeblok ya tetap ngga bisa diterima. Lalu yang ngga diterima juga ada 2 gaya bahasa penolakan. Pertama, maaf anda belum beruntung, lalu yang kedua, anda belum memenuhi kriteria dan disarankan mengikuti USM tgl ..Juni di Bandung. Dan dibawah kalimat tersebut ditulis jurusan yang sesuai dengan kriteria nilai anak tersebut. Singkatnya anak tersebut salah ambil jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Ini menghindari mahasiswa DO (drop out). Kalau dari informasi tahun lalu yang paling tinggi kriteria untuk masuk ITB adalah jurusan Teknik Informatika, lalu Teknik Elektro, lalu Teknik Industri dst. Dari test bakat yang dulu pernah dilakukan Pandi waktu kelas 1 SMA di Lembaga Psikologi Terapan UI, disarankan dia ambil Teknik Informatika dan Teknik Elektro. Sama sekali ngga disebut Teknik Industri. Ya mudah-mudahan jalan berikutnya lancar untuk Pandi. Jangan sampai dia merasa salah jurusan, apalagi itu kan pilihan pertama. Beberapa temannya diterima untuk pilihan kedua atau ketiga.
Tinggal nunggu surat pengumuman yang akan dikirim kerumah dari ITB. Terus awal Mei kudu bayar nih.

Kemarin aku sempat menghubungi teman yang anaknya udah duluan kuliah di ITB. Terus dia menyarankan aku segera mencari kost. Jadi mendadak Jum'at siang aku ke Bandung dengan suami dan anakku yang kecil. Pandi ngga ikut karena dia belajar di BTA 8(Bimbingan Test alumni). Kebetulan lagi nih, teman sekantorku lagi ngebangun rumah kost-kostan di Bandung. Dia tiap Jum'at sore pulang kerumahnya di Bandung (kebetulan Jum'at kan libur, jadi dia udah pulang hari Kamisnya). Aku nelpon dia dulu dan katanya udah 2 kamar terisi dan dia menyarankan datang untuk ngeliat kamarnya. Tiba di Bandung langsung menuju kerumahnya dulu lalu diantar istrinya ngeliat rumah kostnya di Tubagus Ismail 14. Rumah kostnya terletak dijalan buntu dan bangunannya sudah 98% selesai. Tinggal pasang pagar depan. Ngeliat kamar sambil nelpon anakku yang sedang belajar, akhirnya sesuai yang diinginkan kita booking di lantai 2 yang kamarnya menghadap ke jalan. Biar kalo pas panas, angin masih bisa masuk ke kamar dengan lancar. Sayangnya ngga ada air panas. Yah..buat sementara ngga apalah. Kalo anakku nanti ngga betah biar dia cari sendiri. Yang penting di awal kuliah sudah ada tempat tinggal. Buat teman yang mampir di blog ini dan tau tempat kost pria di Bandung dan dekat Ganeca, tolong beritahu aku ya...Terima kasih sebelumnya.