BIKIN KUE & IDOL

Sabtu kemarin ini aku nyobain resep Blue Berry Cheese Cake dirumah dan ikutan kursus bikin ayam kodok waktu hari Minggu. Bikin Blue Berry Cheese Cakenya gampang banget (dan kegagalannya kan paling minim he he..). Cuma aku pelit beli selai blue berrynya. Lha harusnya dioles paling tidak dengan 2 ons selai blue berry, aku belinya hanya 1 ons saja. Itu saja sudah diprotes anakku yang cowok. Karena dia tuh ngga suka makan sesuatu yang manisss...Maunya dia tuh kalo rasa Cheese ya Cheese aja, ngga usah pake dioles dengan selai dipermukaannya. Sementara aku suka rasa dengan kombinasi cheese dan selainya. Lha susah kalo nuruti semua selera dirumah. Yang penting kuenya jadi & enak dimakan. Sedang kursus ayam kodoknya waktu hari Minggu berjalan dengan sukses. Ada sekitar 15 peserta ikutan kursus. Kalo cuma bikin isi ayam kodok sih ngga usah ikutan kursus, tapi kan aku belajar teknik misahin kulit ayam dengan daging ayamnya. Seru juga, karena ada peserta yang kulitn ayamnya dedel duwel alias robek-robek. Bikin ayam kodok memang harus telaten dan sabar. Tapi hasilnya hm...enyak..enyak....Hasil kursus dibawa pulang dan langsung diserbu oleh anakku, kakakku dan keponakanku untuk makan sore (bukan makan malam lho). Selain ayam kodok, aku bikin juga rolade dan mash potatoes, komplit dengan wortel dan buncis rebusnya.

Waktu malam minggu aku,suami,ibunya Diana (kakakku no.2) dan keponakan beramai ramai ke studio RCTI untuk ngeliat acara hasil voting sms secara live di studio RCTI. Anakku ngga ada yang mau ikut. Di penampilan yang ke 2, terus terang aja penampilan Diana masih mengecewakan aku. Lha biasanya kalo aku lihat dia nyanyi di Barbados Cafe, News cafe dll. dia cukup baik penampilannya. Koq sekarang penampilan yang dilihat berjuta orang di TV malah amatir banget. AKu udah merasa, inilah penampilan terakhirnya. Ngga salah kalo aku memaksa ibunya datang untuk hadir di acara pengumumannya. Waktu diumumkan pengiriman sms sudah ditutup, si MC kebelakang sebentar (10 menitan). Terus mereka balik lagi ke panggung dengan bawa kartu pengumuman. Suamiku sempat nanya, lha koq cepat banget ketahuan hasil smsnya. Ih, mana ketehe system ngitungnya mas?? Sebelum Ata memanggil peserta ke panggung, ada ditayangkan komentar dari juri siapa-siapa yang tidak akan lanjut. Termasuk nama Diana juga disebutkan oleh ke 4 juri. Jadi sependapat ya dengan apa yang aku perkirakan kalo Diana ngga masuk ke babak berikutnya. Setelah Diana diumumkan ngga masuk ke babak berikutnya, dia ditanya oleh Ata, "kalo ada tawaran untuk main sinetron apakah mau diterima?" Dia hanya menjawab, "Itu sih nanti, kalo saat ini saya mau fokus ke nyanyi dulu". Dari waktu Diana duduk dibangku SMA sudah pernah ditawari main sinetron. Setelah acara off air, aku diminta berkumpul dengan Diana dan ibunya untuk press conference. he he..bener kan, kena spleteran urusan Diana jadi aku ikut diwawancara. Ibunya Diana (kakakku no.2) menyerahkan aku untuk menjawab pertanyaan wartawan sambil dishooting. Seingatku sih aku ditanya begini, "menurut ibu apakah hasil dari Indonesia Idol ini sudah cukup fair? AKu sih jawab aja, kalo 14 peserta wanita sudah masuk workshop itu artinya mereka sudah bagus semua. Karena itu kan pilihan juri dari puluhan ribu yang pengen ikut Indonesian Idol. Nah kalo dari 14 itu rontok satu demi satu karena jumlah sms, ya bisa dibilang kurang fair. Lha pengumpulan smsnya saja ngga transparan. Penonton kan hanya diberitahu, ooo..si ini smsnya ngga sebanyak si itu. Jadi dia gak bisa terpilih untuk berikutnya. Tahu jumlah sms si ini aja kita kan ngga pernah ngeliat jumlahnya (eh ada yang tahu ngga cara perhitungan sms ini??). Selama Diana ikutan workshop dia sering kirim sms dan bilang kalo dia merasa dianak tirikan oleh panitia. Karena aku dengarnya hanya dari pihak Diana aja, aku ngga begitu saja ngedengerin keluhannya. Malah aku bilang ke dia, hey jangan punya mental kripik dong. Rupanya setelah Diana dijemput kerumahku hari Minggu pagi, baru dia cerita kalo mic yang dipake dipanggung tuh diberi MIC yang suaranya mendem (suara ngga keluar sempurna). Sampai salah satu guru nyanyinya nanya ke dia waktu penampilan dia pertama, koq micnya diberi yang jelek. Pantas saja, begitu 3 peserta yang tereliminasi tu nyanyi bersama secara live , suara dia yang asli malah keluar. Benar-benar beda banget (baru ketahuan mic yang dipakai waktu nyanyi bareng itu Mic yang bagus). Lha kenapa Diana 2 kali dapat mic jelek melulu??. Apakah mungkin ada yang sentimen sama dia?? Sepele tapi dampaknya menyebalkan buat Diana. Jadi waktu dia nyanyi dan merasa suaranya ngga keluar sempurna, dia jadi mikir/terkejut tapi sambil nyanyi. Makanya dia kelihatan nyanyinya ngga relax. Juri juga berkomentar kalo penampilan dia pertama dulu kelihatan tidak relax. Sampai kakak iparku yang nomer 1 bilang, nyanyi koq kaya mau ngadep dosen killer. Aku sendiri ngga ngerti sama sekali soal per-mic-an lah. Tak pikir ya semua mic itu sama saja. Tia yang dari Surabaya suaranya malah lebih ber-power. Begitu diberitahu dia gugur, malah bilang "YES" sambil tarik tangan. Lho gugur koq malah kelihatan senyum semua sih? he he... Mudah-mudahan saja pemenangnya Ind. Idol nanti benar-benar bagus kwalitas nyanyinya seperti penyanyi yang dulu pernah menang di Asia Bagus. Banyak peserta/pemenang Asia Bagus menjadi penyanyi top di Indonesia (KD,Rio Febrian, AB3 dll). Kalo dari pemenang Indonesia Idol kelihatannya belum ada yang benar-benar punya greget.